Senin, 14 September 2009

Etika dalam menggunakan facebook

Etika dalam menggunakan facebook

Apr 27, 2009 Author: aris | Filed under: Lainnya

Beberapa waktu lalu muncul kasus pria membunuh istrinya karena sang istri mengubah status di Facebook menjadi single. Kasus lain, meski tak seekstrim itu, bisa muncul kapan saja hanya karena situs jejaring semacam Facebook. Lantas bagaimana meminimalisir hal ini terjadi? Beberapa ‘etika’ Facebook yang dikutip detikINET dari Msnbc berikut mungkin berguna bagi Anda.

1. Status hubungan Anda adalah keputusan bersama pasangan

Jangan pernah mengubah-ubah status hubungan Anda jika tidak didasari kesepakatan bersama antara Anda dan pasangan. Banyak kasus buruk terjadi akibat seseorang merubah statusnya secara sepihak. Jangan lupa, teman-teman Anda atau teman pasangan Anda bisa mengetahui hal ini dengan cepat.

2. Berteman dengan teman dari sahabat Anda pun ada etikanya

Ketika ingin berteman dengan teman sahabat Anda di Facebook, jangan lupakan keberadaan teman Anda yang di sini berperan sebagai ‘penghubung’. Katakan dari siapa Anda mengetahui profil mereka. Anda tak mau
dicurigai sebagai sales bukan?

3. Siapkan diri ketika berteman dengan seseorang yang pernah berkencan dengan Anda

Sebelum Anda melakukannya, lebih baik Anda siap mental dulu. Beberapa status yang dia tulis bisa jadi membuat Anda cemburu. Dibutuhkan kedewasaan untuk melakukan hal ini. Namun jika Anda tidak ambil pusing, lakukan saja.

4. Jangan banjiri profil dengan foto, video, dan komentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan Anda

Hal itu sepertinya tidak pantas dilakukan di Facebook. Jika Anda ingin minta simpati, teleponlah teman Anda, jangan bertanya pada orang-orang di dunia maya, apalagi di Facebook yang diakses banyak orang. Anda malah bisa dipermalukan.

5. Jangan curhat dan buka rahasia di Facebook

Jika Anda ingin curhat dan sejenisnya, lebih baik Anda tidak melakukannya di
Facebook. Gunakan saja e-mail, telepon atau lakukan saat sedang makan bersama teman Anda misalnya. Masih banyak fasilitas lain bukan? Anda tentu tidak ingin rahasia Anda diumbar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

6. Kenali Perbedaan antara Wall dan Message

Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi Anda sebaiknya tidak usah terlalu diekspos. Kalimat seperti “I luv u soo much baaabyy.. I Can’t wait too see 2neit”, mungkin akan lebih cocok jika ditulis di message.

7. Jangan sekali-kali Membuat profil Palsu

Mungkin terlintas di benak Anda untuk membuat akun palsu mantan pacar yang telah menyakiti Anda. Kemudian, Anda posting hal-hal buruk tentangnya. Tentu saja, jangan pernah benar-benar melakukan hal ini. Jika aksi Anda ketahuan, orang-orang malah bisa memberi cap negatif pada Anda.

Intinya adalah jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda apalagi yang bersifat pribadi. Anda tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia maya meski menyenangkan tetap penuh dengan risiko dan juga orang-orang jahat.


Tips Menggunakan Facebook untuk para facebookers

Tips Menggunakan Facebook untuk para facebookers

Apr 27, 2009 Author: aris | Filed under: Lainnya

Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker sejati. Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.

Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.

Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban ‘impersonation’.

Kasus

Tulisan ini sengaja dibuat, karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta . Si mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun.

Setelah setelah digali informasi lebih lanjut, ternyata ditemukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di Blogspot.com. Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut dengan kasus ‘impersonation’

Bahkan si pelaku (impersonator), memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.

Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.

Penyelesaian

Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia. Tetapi upaya tetap harus dilakukan. Di blogspot.com atau blogger.com, ada fasilitas untuk melakukan ‘flag blog’, dengan pilihan ‘impersonation’. Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation.

Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.

Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar hak cipta.

Pencegahan

Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)

2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut “hanya” diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.

3). Jangan sembarangan ‘add friend’ atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah “mutual friends” antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit “mutual friends”-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima “pertemanan” yang “mutual friends”-nya cukup banyak.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita “banci tagging”, tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa “keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita “untag” diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat kejadian ‘impersonation’, untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.


One Response for "Tips Menggunakan Facebook untuk para

Jumat, 21 Agustus 2009

Video Karnaval HUTRI Ke 64 di Sungailiat


Video Karnaval HUTRI Ke 64 di Sungailiat
SD Negeri 24 Sungailiat

Galeri






Tari Sambut
Arie Pratama, Defia Fransiska, Marthalia, Yulia, Defita, Defiana, dan Handi Jovian


Tari Mendulang Timah


Supra dan ...



Reynaldi dan Distrini Oktariani


Pakaian Adat


Karnafal SDN 24 Sungailiat
Pembawa Bendera Curniasih dan Ervira


Latif Sudirman dan Seren


Apriliani dan Suryadi


Afdhal Ihza Mahendra dan Melinda Via Ambarwati


Sabtu, 15 Agustus 2009

Mengajar Matematika Tidak Cukup Hafal Rumus

Mengajar Matematika Tidak Cukup Hafal Rumus

By Republika Newsroom
Kamis, 23 Juli 2009 pukul 18:43:00
Font Size A A A
Email EMAIL
Print PRINT
Facebook
Bookmark and Share

MEDAN -- Mengajar siswa agar paham matematika tidak cukup hanya dengan memberikan hafalan rumus-rumus, karena metode seperti itu hanya akan menghilangkan kesempatan mereka untuk berlatih berpikir. Ketua Program Studi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Josua Sabandar, di Medan, Kamis (23/7) mengatakan, belajar matematika berkaitan erat dengan aktivitas dan proses belajar berpikir.

Hal itu, menurut dia, berkaitan erat dengan karakteristik matematika sebagai suatu ilmu sekaligus human activity, yakni matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat. Karenanya, kata dia, tanpa meningkatkan dan mengandalkan pembelajaran matematika yang berkualitas dengan menuntun siswa mau berpikir akan sangat sulit mencapai kemampuan berpikir demi menghasilkan sebuah prestasi belajar matematika yang baik.


Intinya, proses pembelajaran matematika tidak cukup hanya memberikan hafalan rumus-rumus pada anak didik, tapi harus lebih dari itu, dengan memberikan soal-soal yang mampu membuat siswa berpikir secara logis. Menurut dia, aktivitas dan proses berpikir akan terjadi apabila seorang individu berhadapan dengan suatu masalah yang mendesak dan menantang, sehingga memicunya untuk berpikir demi memperoleh kejelasan dan solusi terhadap masalah yang dihadapinya.

Dia menuturkan, secara umum ada beberapa alasan yang berkaitan dengan pentingnya kehadiran proses berpikir dalam proses pembelajaran matematika yang dapat menjadi pedoman dalam memunculkan jawaban terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa. Ia mencontohkan dengan menambah kurikulum yang dapat memicu daya nalar siswa sehingga dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapinya.

Selain itu, pentingnya kehadiran proses berpikir juga dilatarbelakangi perubahan pandangan mengenai tujuan pendidikan, di mana kemampuan berpikir harus menjadi tujuan yang penting dan utama dalam proses pembelajaran. Begitu juga fakta yang memaparkan bahwa pembelajaran yang monoton dengan cara tradisional tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara optimal. "Dewasa ini terdapat pandangan bahwa proses berpikir yang baik akan mengantarkan seseorang pada pemahaman yang lebih mendalam di berbagai disiplin ilmu. Inilah mengapa matematika sangat penting karena melibatkan proses berpikir," katanya.ant/bur

Mengajar Matematika Tidak Cukup Hafal Ru

Mengajar Matematika Tidak Cukup Hafal Ru

um

s

By Republika Newsroom
Kamis, 23 Juli 2009 pukul 18:43:00
Font Size A A A
Email EMAIL
Print PRINT
Facebook
Bookmark and Share

MEDAN -- Mengajar siswa agar paham matematika tidak cukup hanya dengan memberikan hafalan rumus-rumus, karena metode seperti itu hanya akan menghilangkan kesempatan mereka untuk berlatih berpikir. Ketua Program Studi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Josua Sabandar, di Medan, Kamis (23/7) mengatakan, belajar matematika berkaitan erat dengan aktivitas dan proses belajar berpikir.

Hal itu, menurut dia, berkaitan erat dengan karakteristik matematika sebagai suatu ilmu sekaligus human activity, yakni matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat. Karenanya, kata dia, tanpa meningkatkan dan mengandalkan pembelajaran matematika yang berkualitas dengan menuntun siswa mau berpikir akan sangat sulit mencapai kemampuan berpikir demi menghasilkan sebuah prestasi belajar matematika yang baik.


Intinya, proses pembelajaran matematika tidak cukup hanya memberikan hafalan rumus-rumus pada anak didik, tapi harus lebih dari itu, dengan memberikan soal-soal yang mampu membuat siswa berpikir secara logis. Menurut dia, aktivitas dan proses berpikir akan terjadi apabila seorang individu berhadapan dengan suatu masalah yang mendesak dan menantang, sehingga memicunya untuk berpikir demi memperoleh kejelasan dan solusi terhadap masalah yang dihadapinya.

Dia menuturkan, secara umum ada beberapa alasan yang berkaitan dengan pentingnya kehadiran proses berpikir dalam proses pembelajaran matematika yang dapat menjadi pedoman dalam memunculkan jawaban terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa. Ia mencontohkan dengan menambah kurikulum yang dapat memicu daya nalar siswa sehingga dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapinya.

Selain itu, pentingnya kehadiran proses berpikir juga dilatarbelakangi perubahan pandangan mengenai tujuan pendidikan, di mana kemampuan berpikir harus menjadi tujuan yang penting dan utama dalam proses pembelajaran. Begitu juga fakta yang memaparkan bahwa pembelajaran yang monoton dengan cara tradisional tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara optimal. "Dewasa ini terdapat pandangan bahwa proses berpikir yang baik akan mengantarkan seseorang pada pemahaman yang lebih mendalam di berbagai disiplin ilmu. Inilah mengapa matematika sangat penting karena melibatkan proses berpikir," katanya.ant/bur

Lomba Bercerita: Tumbuhkan Minat Baca

» Bahasa Indonesia English version
Pengunjung Online : 16 Anda pengunjung ke 381.796
Sejak 23 Muharam 1430
( 20 Januari 2009 )
Minggu, 16 Agustus 2009
Beranda » Berita » Lomba Bercerita: Tumbuhkan Minat Baca
27 Juni 2009 09:41

Lomba Bercerita: Tumbuhkan Minat Baca

Lomba Bercerita: Tumbuhkan Minat Baca

Sungailiat, Babel - Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka, Selasa (23/6) kemarin mengelar lomba bercerita sejarah dan pahlawan nasional untuk menyeleksi siswa sekolah dasar. Para siswa yang lolos seleksi ini akan bertanding dalam lomba bercerita tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 14 hingga 15 Juli nanti di Pangkalpinang.

Lomba bercerita ini diikuti sebanyak 15 peserta dari SDN 3, SDN 24, SDN 1 dan SDN 10 Sungailiat.

Menurut Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Arpani melalui Kasubag TI Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Nur Yasin, lomba bercerita ini bertujuan menarik minat baca anak sekolah dasar. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak sejak dini agar anak mengetahui sejarah dan pahlawan nasional.

“Kami mendapat surat dari Perpustakaan RI, untuk mengadakan seleksi lomba bercerita tingkat sekolah dasar untuk ke tingkat nasional. Hasil seleksi ini nanti akan mengikuti lomba di tingkat provinsi,” jelas Nur Yasin kepada wartawan saat ditemui di Kantor Perpustakaan dan Kearsipakan Kabupaten Bangka.

Dari 15 peserta ini akan disaring lima peserta untuk mewakili Kabupaten Bangka bertanding di tingkat provinsi.

“Nanti yang diikutsertakan juara satu, dua dan tiga,” jelas Nur Yasin.

Hasil seleksi lomba bercerita ini menurutnya akan dibina Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Nasional sebelum bertanding di tingkat provinsi.

“Anak-anak yang berhasil masuk seleksi ini juga tetap dibina guru sekolah mereka masing-masing,” ujar Nur Yasin.

Sementara itu, Saipul siswa SDN 3 Sungailiat yang mengikuti seleksi lomba bercerita mengaku, baru pertama kali mengikuti lomba bercerita.

“Baru pertama ni lah ikut. Ku dibimbing bu guru,” kata Saipul yang membawakan cerita pahlawan nasional Supriadi.

Ia berharap bisa menjadi juara dalam lomba bercerita ini sehingga bisa bertanding di tingkat provinsi.(chy)

Sumber : http://cetak.bangkapos.com/ (Kamis, 24 Juni 2009)
Kredit foto : http://ceritarakyatnusantara.com/

Dibaca 108 kali
^^ Kembali ke atas

Berita terkait

23 Juli 2009 09:59

Gempita Fantasi Anak Digelar

Bookmark and Share

Ajarkan Anak Hidup Seimbang

Ajarkan Anak Hidup Seimbang

By Republika Newsroom
Kamis, 16 Juli 2009 pukul 13:33:00
Font Size A A A
Email EMAIL
Print PRINT
Facebook
Bookmark and Share
Ajarkan Anak Hidup Seimbang DOK REPUBLIKA

BERLEBIHAN: Menonton televisi yang berlebihan pada anak bisa menimbulkan berbagai dampak buruk dari sisi psikologis dan kesehatan. Dikhawatirkan hal itu juga memicu seks dini ketika menginjak remaja.

Kemajuan teknologi seringkali membawai pengaruh pada kehidupan sosial manusia di seluruh dunia, tak terkecuali anak-anak. Kini tak jarang, tampak anak-anak yang hanya asyik menonton televisi atau bermain video games seharian didalam rumah.

Padahal kegiatan yang tidak bervariasi semacam itu bisa memicu ketidakseimbangan hubungan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya, bahkan bisa memicu kelebihan berat badan akibat kurangnya aktivitas fisik.

Keseimbangan merupakan hal penting yang harus diajarkan pada anak-anak semenjak dini. Menurut Konselor kolom Parenting pada Islamonline.net, Abdul-Lateef Abdulah, orangtua perlu menggunakan beragam kombinasi dari larangan dan aturan terutama hal yang berkaitan dengan hal-hal seperti televisi dan komputer.

Hal itu perlu dilakukan mengingat, perlunya menyediakan anak-anak sarana agar mereka memperoleh ide, motivasi dan contoh bagaimana melakukan aktivitas yang lebih sehat. Anak-anak akan belajar dari contoh dan jika mereka tertarik, bukan tak mungkim mereka juga akan melakukan hal yang sama. Terutama jika orangtua mendukung mereka untuk melakukannya.

"Insya Allah anak-anak akan merasa tertarik yang sama jika orangtua mengenalkan sekaligus mendukung mereka untuk kegiatan yang lebih sehat," ujar Abdullah.

Pada saat anak sudah tertarik terhadap hal-hal tertentu atau berada dalam pola tertentu memang sulit untuk diubah. Biasanya yang terjadi pada orangtua yang tidak pernah menerapkan aturan dan batas yaitu ketika anak-anak sudah merasa nyaman dengan kegiatan seperti menonton televisi atau main video games sesukanya. Saat itu lah orangtua biasanya baru tersadar, anaknya memiliki masalah.

Pada tingkat itu, memang agak sulit mengatasinya karena anak-anak sudah memiliki pola yang dilakukannya setiap hari. Tak heran jika kemudian orangtua dan anak bertengkar saat orangtua mencoba memisahkan anak dari kegiatan tersebut.

Menurut Abdullah, hal pertama yang perlu dilakukan orangtua dalam kondisi tersebut yaitu membuat anak tertarik dengan kegiatan diluar ruangan. Yakinkan kegiatan itu bisa sama menyenangkan dengan kegiatan yang biasa dilakukannya. Anak-anak usia tujuh tahun ke atas membutuhkan disiplin untuk hal-hal semacam itu.

"Saya percaya sangat penting untuk menetapkan batasan pada anak dan berpegang pada batasan itu. Contohnya, orangtua bisa memberi batas dua jam per hari pada anak untuk bermain video game. Jangan pernah memberi kelonggaran," terang Abdullah. Jika anak tidak disiplin, dikhawatirkan dapat menimbulkan perilaku yang tidak lagi dapat diperbaiki nantinya.

Disiplin Diri

Dia menuturkan, saat ini tren yang terjadi adalah orangtua terlalu memanjakan anak dengan menyediakan hiburan virtual tanpa disiplin. Banyak orangtua yang tidak menyadari, hal itu dapat memicu permasalahan serius.

Tanpa prilaku disiplin maka akan sulit bagi anak untuk belajar mengenai disiplin diri nantinya. Padahal cara hidup yang diajarkan islam adalah menerapkan disipin diri.

"Bagaimana kita bisa mengharapkan anak-anak untuk mengatur diri dan perilaku mereka jika orangtua tidak mengajarkan batasan sejak dini? Anak-anak perlu mempelajari batasan yang pantas dan mengapa hal itu sangat penting bagi mereka. Orangtua juga perlu mengajarkan, keseimbangan merupakan hal penting dalam kehidupan," jelasnya.

Abdullah juga menambahkan, orangtua jangan sampai menganggap remeh kemampuan anak untuk memahami permasalahan semacam itu. Anak-anak bisa mengerti cukup baik ketika orangtua menjelaskan hal itu sesuai dengan usianya.

Tantangan bagi orangtua adalah berusaha mengajarkan anak-anak mengenai apa yang mereka bisa atau tidak bisa lakukan dengan batasan-batasannya. Misalnya, sedikit bermain video games dan lebih banyak bermain di luar ruangan.

"Jika kita menghormati anak-anak sebagai manusia seutuhnya dan bertanggungjawab untuk mengajarkan disiplin pada mereka sewajarnya dan mendidik mereka dalam proses tersebut, Insya Allah mereka akan tumbuh sebagai individu yang berperilaku baik dan seimbang dalam hidup," jelasnya.

Bagi orangtua yang ingin mengarahkan anak-anaknya terhadap aktivitas tertentu yang menarik, maka sisihkan waktu dengan seluruh anggota keluarga untuk melakukannya. Memberikan contoh yang baik merupakan bagian paling efektif dari mendidik. (rin)

Mengenalkan Bahaya Narkoba Sejak Dini

Mengenalkan Bahaya Narkoba Sejak Dini

By Republika Newsroom
Rabu, 29 Juli 2009 pukul 19:53:00
Font Size A A A
Email EMAIL
Print PRINT
Facebook
Bookmark and Share
Mengenalkan Bahaya Narkoba Sejak DiniCORBIS.COM

AKTIF: Beri anak kesempatan untuk menyalurkan energi dengan aktivitas yang tepat. Di dalam maupun luar ruangan. Maanfaatkan masa perkembangan emasnya secara optimal.

Akbar Ridho Filal (11 tahun) tiba-tiba gabung dalam kelompok wartawan. Siswa kelas VI SD As-Salam ini ikut mewawancarai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Ilham Djaya di aula LP Banceuy, Jalan Soekarno Hatta Bandung. Di sela-sela pertanyaan wartawan, anak berkaca mata ini dengan lantang menyampaikan beberapa pertanyaan.

Pertama, jika ada orang yang terkena narkoba, apa langkah pertama yang dilakukan LP Banceuy. Kedua, berapa jumlah napi di LP Banceuy. Ketiga, apa saja kegiatan napi di Banceuy dan pertanyaan lainnya.

Pertanyaan tersebut dijawab satu per satu oleh Ilham. Bagi orang dewasa, pertanyaan tersebut sangat biasa. Namun bagi anak seusia Akbar, hal itu jarang terjadi. Keingintahuan anak bertubuh kurus ini tentang pengguna narkoba sangat besar. Apalagi selama ini ia lebih banyak menerima informasi sepihak tentang narkoba dari televisi. Pertanyaan yang muncul dalam kepalanya belum terjawab.

Akbar merupakan salah satu siswa rombongan SD As-Salam Bandung. Untuk pertama kalinya di Kota Bandung, anak SD melakukan study tour ke LP. Ide ini memang cukup gila. Biasanya study tour dilakukan ke tempat wisata atau museum namun sejumlah guru mengusulkan LP Banceuy. Meski terkesan aneh, rencana itupun tetap dijalankan. Rabu (29/7), sebanyak 159 siswa kelas VI SD As-Salam ditemani 15 guru berkunjung ke LP Banceuy.

Alhasil, pemandangan LP Banceuy Rabu itu berubah. Ratusan anak berseragam putih merah tiba di LP pukul 09.15 WIB dan memasuki aula LP. Wajah ratusan anak tersebut memperlihatkan kesan yang berbeda terhadap penjara. Ada anak yang selalu sumringah, celingak-celinguk, cemas, ada juga yang sibuk mengobrol dengan teman-temannya.

‘’Saya senang bisa berkunjung ke LP, jadi bisa tahu apa isinya,’’ ungkap Akbar. Perkiraannya selama ini tentang penjara tidak jauh beda. Di dalam penjara, banyak orang bertato dengan tubuh yang besar. Namun bedanya, mereka ternyata baik. Walaupun ia mengaku takut jika hanya berduaan dengan napi tersebut.

Tak hanya berkunjung. Ratusan anak mendengarkan cerita Kepala LP Banceuy dan volunteer

Salah satu guru SD As-Salam, Eti Nurmayati mengatakan salah satu tujuan outing class adalah untuk mencegah anak-anak menggunakan narkoba sejak dini. Selama ini, iklan narkoba sangat marak di televisi. Rupanya, hal tersebut malah berpotensi meningkatkan keingintahuan anak pada narkoba.

Selain itu, kegiatan outing ini bagus untuk mendidik disiplin dan pengenalan lingkungan terhadap siswa. Disiplin, sambung Eti, tidak hanya didapat atau diaplikasikan di sekolah dan rumah saja. anak-anak harus bisa mengaplikasikannya di lingkungan sekitar termasuk LP.

Kepala LP Banceuy, Ilham Djaya menyambut positif kegiatan tersebut. Pihaknya terbuka kepada siapapun yang ingin berbagi tentang bahayanya narkoba. Dengan demikian, ia berharap jumlah napi bisa berkurang.

Saat ini, jumlah napi di Banceuy mencapai 1.060 orang, sedangkan kapasitas gedung hanya untuk 450 orang. ‘’Memerangi narkoba ini tanggung jawab kita semua,’’ cetus dia. ren/eye
tentang bahaya narkoba. Anak-anak inipun bisa langsung mengobrol dengan perwakilan napi baru dan lama.

Sabtu, 25 Juli 2009

JARDIKNAS

Halaman depan | Profil | Kontak | Pencarian
Jardiknas.net Home
Detail Informasi Situs Pembelajaran Elektronik
situs 01

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Situs resmi dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pengelola: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JARDIKNAS

Halaman depan | Profil | Kontak | Pencarian
Jardiknas.net Home
Detail Informasi Situs Pembelajaran Elektronik
situs 01

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Situs resmi dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pengelola: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SD Negeri 24 Sungailiat Bangka